Minggu, 26 Februari 2012

Karya Kku




APA  YANG  TERJADI?????????

Ketika dingin mulai merambat di seluruh tubuhku, hujan terus mengguyur daerah Jakarta tak nampak satupun kendaraan yang berhenti ataupun mampir di warung ibuku hanya sekedar berteduh maupun membeli minuman hangat.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun ibuku masih tak mau ku ajak pulang “tunggu sebentar lah nak, tunggu sampai ada pembeli dan dagangan ibu habis terjual” kata sang Ibu. “tapi ini sudah malam bu, pasti sudah tidak ada lagi pembeli yang datang apalagi hujannya semakin deras”….
         
Aku dan Ibuku memang setiap hari berjualan makanan dan minuman di pinggir jalan raya dekat perkantoran namun jarang sekali bahkan tidak ada pembeli yang
bersepatu rapi,berjas maupun orang-orang yang berdasi datang kesini, paling-paling hanya karyawan bawahan dan OB dari kantor tempat mereka bekerja…
“Andai saja Bapak tidak Kau ambil lebih cepat Tuhan,pasti aku dan Ibu takkan menderita seperti ini apalagi kami berdua juga terancam akan di usir dari tempat kami tinggal di karenakan tak ada biaya untuk membayar kontrakan rumah kami” Gumam Afri dalam hati….

          “Permisi “,,, terdengar suara bapak tua membuyarkan lamunanku. “iya pak ada apa? Tanya ibu ku pada lelaki tua tersebut. Bapak paru baya itupun menjawab dengan nada lirih “saya haus saya butuh minum,tapi saya tidak punya uang” Tanpa pikir panjang ibuku langsung ke belakang dan kembali ke depan dengan membawa segelas teh hangat dan piring yang berisi pisang goreng beserta tape goreng lalu ibu menyodorkannya kepada bapak tua itu. “apakah ini untukku?” Tanyanya kepada ibuku . sambil tersenyum manis ibuku menjawab “iya pak, ini untuk anda Ayo di minum selagi masih hangat” . aku yang sedari tadi bingung melihat tindakan ibu langsung ku pegang tangan ibuku dan mengajaknya ke belakang, akupun bertanya “apa maksud ibu memberikan minuman sekaligus makanan kepada lelaki tua itu? Jelas-jelas dia tidak punya uang lantas mau bayar pakai apa, kita masih butuh banyak uang untuk hidup eee ibu malah membiarkan orang itu makan gratis di warung kita” tetap dengan senyum manisnya sang Ibu menjawab pertanyaan anak satu-satunya itu yang masih duduk di kelas 2 SMP dan sambil memeluknya  “Kita memang sudah kehilangan Bapak Afri,, dan kita juga hampir kehilangan semua harta kita,tapi satu yang tidak boleh hilang dari kita yakni Keikhlasan untuk saling memberi kepada sesama” Sambil memandangi muka ibuku aku berkata “Terimakasih, Ibu telah mengingatkan dan menyadarkanku akan suatu hal yang dulu sering terlontar dari mulut Bapak”

          Sesaat setelah pembicaraan Ibu dan anak tersebut mereka keluar dan mendapati kursi yang di tempati bapak tua tadi telah kosong. Aku kaget ketika melihat amplop putih di meja warung ibu, “mungkin ini kepunyaan bapak tadi yang tertinggal di sini” kata ibu…. Karena Afri penasaran dengan isi amplop tersebut akhirnya dia membukanya meski sudah di larang oleh sang ibu….
          Setelah di buka Ia kaget karena di dalam amplop itu ada sepucuk surat dan sejumlah uang pecahan 100.000 rupiah  yang berjumlah 20 lembar lebih kagetnya lagi surat itu berisi ….


“Aku bahagia bisa melihat kalian meski hanya sebentar dan akupun merasa lega ketika nasihat-nasihat dariku masih kalian ingat sampai saat ini, semoga kalian mampu menjalani hidup meski tanpa aku, bersabarlah karena Allah selalu bersama kita. Aku hanya butuh do’a dari kalian Aku sayang kalian berdua … Dan tak lupa untuk Afri jaga ibumu baik-baik “
                                                                                                     
               Ttd          
                                                                         Doni Hermawan
         

Aku dan Ibuku tertunduk lemas membaca isi surat itu .” Iya” karena Doni Hermawan adalah nama Bapak kandungku.
         



THE END_












1 komentar:

akkutetepsaiia